Jumat, 19 Mei 2017

LAPORAN OBSERVASI SIM

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
"LAPORAN OBSERVASI SIM"


Dosen Pembina :
Aldri Frinaldi, S.H., M.Hum., Ph.D
 
Oleh : 
Novela Rasni (15042039)

ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG


LAPORAN HASIL OBSERVASI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,  sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi  ini dengan baik. Shalawat serta salam tidak lupa penulis ucapkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di zaumul akhir. Adapun tujuan pembuatan laporan hasil observasi yaitu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Tanpa dukungan dari berbagai pihak, laporan hasil observasi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada:
1.      Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan perlindungan-Nya.
2.      Aldri Frinaldi, S.H., M.Hum., Ph.D selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
3.      Orang tua, yang telah memberi dukungan inspirasi maupun material.
4.      Teman-teman semua yang telah memberikan semangat dan bantuan berupa apapun kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi teman-teman pembaca maupun masyarakat luas.

Padang,      Mei 2017

Penulis



DAFTAR ISI
Halaman Sampul (Cover)………………………………………………………... 
Kata Pengantar……………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang……………………………………………….......................
B.     Rumusan Masalah…………………………………………………………..
C.     Tujuan Penulisan…………………………………………………………..
D.    Manfaat Penulisan………………………………………………………… 
BAB II PEMBAHASAN
A.    Budaya Organisasi Dalam Pengembangan IT untuk Sistem Informasi…….
B.     Budaya Organisasi yang diterapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan terkait dengan Perkembangan IT untuk Sistem Informasi……………………………………………………………………
C.     Kendala yang terjadi terkait dengan Penggunaan IT untuk Sistem Informasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan………………………………………………………………………
D.    Langkah atau upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan dalam mengoptimalkan penggunaan IT………..
E.     Keuntungan dan kerugian yang di dapat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir selatan dengan menggunakan IT dalam memberikan pelayanan publik…………………………………………..…
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………………………………………
B.     Saran………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang Penulisan
Pelaksanaan kegiatan Observasi merupakan salah satu program wajib yang dilaksanakan.Kegiatan ini untuk memenuhi tugas perkuliahanSistem Informasi manajemen.Pelaksanaan Observasi ini diadakan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan.Kegiatan Observasi bukan merupakan hal yang asing lagi bagi mahasiswa. Kegiatan observasi merupakan kegiatan  penelitian, kunjungan mahasiswa ke tempat – tempat, instansi, ataupun lembaga yang berkaitan dengan disiplin ilmu ataupun bidang yang ditekuni mahasiswa di perguruan tinggi. Objek kunjungan observasi  mahasiswa dapat berupa tempat, instansi atau lembaga yang berhubungan dengan kewirausahaan, sains, IPTEK, maupun pendidikan.
Pada saat melakukan observasi penulis mengangkat tema Budaya Organisasi dalam Pengembangan IT untuk Sistem Informasi  di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, karena melihat pentingnya pelaksanaan manajemen sistem informasi pada  instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik berupa informasi yang akurat kepada masyarakat  secara efektif dan efesien.
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam individu, organisasi maupun dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan teknologi sistem informasi di organisasi dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara pegawai berprilaku sehingga budaya tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan pengembangan sistem informasi, karena aktor yang terpenting dalam sistem informasi adalah user.
Oleh karena itu pengembangan sistem informasi baru dapat secara maksimal diterapkan di organisasi bila perilaku pegawai-pegawai didalamnya telah sejalan dengan tujuan penerapan sistem informasi tersebut.Dengan demikian dibutuhkan budaya organisasi yang mampu mendorong kayawan untuk memanfaatkan sistem informasi.
1.2     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.    Apa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam pengembangan IT untuk sistem informasi?
2.    Bagaimana budaya organisasi yang diterapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan terkait dengan perkembangan IT untuk sistem informasi?
3.    Apa saja kendala yang terjadi terkait dengan penggunaan IT untuk sistem informasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan?
4.    Apa saja langkah atau upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan dalam mengoptimalkan penggunaan IT?
5.    Apa  saja keuntungan dan kerugian yang di dapat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir selatan dengan menggunakan IT dalam memberikan pelayanan publik?
1.3     Tujuan  Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
2.    Mengetahui dan memahami budaya organisasi dalam pngembangan IT untuk sistem informasi.
3.    Mengetahui dan memahami budaya organisasi yang diterapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan terkait dengan perkembangan IT untuk sistem informasi.
4.    Mengetahui dan memahami kendala yang terjadi terkait dengan penggunaan IT untuk sistem informasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan.
5.    Mengetahui dan memahami langkah atau upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan dalam mengoptimalkan penggunaan IT.
6.    Mengetahui dan memahami keuntungan dan kerugian yang di dapat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir selatan dengan menggunakan IT dalam memberikan pelayanan publik
1.4     Manfaat  Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.    Dapat terpenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen bagi penulis.
2.    Dapat membuat penulis mengetahui tentang budaya organisasi yang diterapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan terkait dengan perkembangan IT untuk sistem informasi.
3.    Laporan observasi ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui tentang  budaya organisasi yang diterapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan terkait dengan perkembangan IT untuk sistem informasi.
1.5   Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan observasi dilaksanakan pada :
Hari          : Selasa
Tanggal    : 2 Mei 2017
Tempat     : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Budaya  Organisasi  dalam  Pengembangan  IT untuk  SistemInformasi
2.1.1        Defenisi Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan sesuatu yang dirasakan oleh karyawan dan yang dipersepsikan sehingga tercipta pola keyakinan, nilai-nilai dan harapan. Karena mencakup harapan, nilai dan sikap bersama, maka budaya organisasi mempengaruhi  individu, kelompok dan proses organisasional (Gibson et al, 2003).
Budaya organisasi juga merupakan proses pembelajaran sosial yang bias menjadi fondasi dalam suatu perubahan, baik itu mempermudah atau menghambat proses perubahan organisasi. Secara  tidak langsung, budaya organisasi akan mempengaruhi kinerja melalui pengaruhnya terhadap kemampuan organisasi dalam mengimplementasikan perubahan (Cummings dan Worley, 2005).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi secara signifikan mempengaruhi suatu kondusivitas organisasi, perilaku karyawan, motivasi karyawan dalam menjalankan tugas, dan akhirnya mempengaruhi prestasi kerja dalam suatu organisasi.
Budaya memiliki beberapa fungsi di dalam suatu organisasi yaitu :
1.    Budaya memiliki suatu peranbatas-batas penentu; yaitu, budaya menciptakan perbedaan antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.
2.    Budaya berfungsi untuk menyampaikan rasa identitas kepada anggota-anggota organisasi.
3.    Budaya mempermudah penerusan komitmen hingga mencapai batasan yang lebih luas, melebihi batasan ketertarikan individu.
4.    Budaya mendorong stabilitas system sosial. Budaya merupakan suatuikatan sosial yang membantu mengikat kebersamaan organisasi dengan menyediakan standar-standar yang sesuai mengenai apa yang harus dikatakan dan dilakukan karyawan.
5.    Budaya bertugas sebagai pembentuk rasa dan mekanisme pengendalian yang memberikan panduan dan bentuk perilaku serta sikap karyawan.

2.1.2        Defenisi Teknologi Informasi (IT)
Teknologi Informasi (TI) adalah faktor yang sangat mendukung dalam penerapan sistem informasi yang merupakan suatu solusi organisasi dan manajemen untuk memecahkan permasalahan manajemen yang timbul.
Menuju era globalisasi para pimpinan organisasi dalam pengambilan keputusan (decision making) tertentu untuk pengembangan solusi yang baru maupun perubahannya akan digantikan oleh peranan SistemInformasi (SI) yang didukung oleh TI yang tepat guna. Salah satu modal yang harus ditingkatkan untuk menghadapi hal tersebut adalah efektifitas pemanfaatan TI.

2.1.3        Defenisi Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem yang menggunakan basis komputer dalam rangka ketersediaan berbagai informasi bagi pengguna atau beberapa pengguna dengan maksud sesuatu keperluan tertentu.
Menurut O'Brien Sistem informasi ialah kombinasi dari setiap unit dikelola orang (orang), hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), jaringan komputer dan jaringan komunikasi data (komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang yang bentuk organisasi.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.Dengan begitu Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.1.4        Budaya Organisasi dalam Pengembangan IT untuk Sistem Informasi
Keberadaan suatu sistem informasi dalam suatu organisasi tidak lain adalah untuk dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi para penggunanya dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang berkualitas adalah budaya organisasi.Sistem informasi berperan penting dalam suatu organisasi demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien, maka sistem informasi harus di desain dengan mencerminkan nilai-nilai dari budaya organisasi karena budaya organisasi merupakan salah satu komponen penting yang dapat mempengaruhi desain suatu Sistem Informasi.

2.2    Budaya Organisasi yang diterapkan  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan Terkait  dengan  Perkembangan IT untuk Sistem Informasi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu SKPD di Kabupaten Pesisir Selatan yang mengurusi Bidang Pendidikan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bernama H. Zulkifli. Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dibantu oleh Sekretaris dan Kepala Bidang. Dalam menjalankan tugasnya sekretaris dibantu oleh Kepala Bagian yang terdiri dari: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; dan Sub Bagian Keuangan.
Ada 6 (enam) bidang yang menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu : Bidang Pendidikan Dasar; Bidang Pendidikan Menengah; Bidang Sarana dan Prasarana Pendidikan; Bidang Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Informal dan Non formal; dan Bidang Kebudayaan. Adapun struktur organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut :

Gambar 1.Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Struktur organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari:
1.      Kepala Dinas;
2.      Sekretariat;
3.      Kepala Bidang Pendidikan Dasar;
4.      Kepala Bidang Pendidikan Menengah;
5.      Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pendidikan;
6.      Kepala Bidang Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Informal dan Non formal;
7.      Kepala Bidang Kebudayaan.

Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dibantu oleh Sekretariat dan Kepala Bidang. Kepala Bagian dan Kepala Bidang dibantu oleh Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi, yaitu:
1.      Sekretariat dibantu oleh Kepala Sub Bagian yang terdiri dari:
a.       Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b.      Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
c.       Kepala Sub Bagian Keuangan.

2.      Kepala Bidang Pendidikan Dasar dibantu oleh Kepala Seksi yang terdiri dari:
a.       Kepala Seksi Tenaga Teknis SD dan SMP;
b.      Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan SD;
c.       Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan SMP.

3.      Kepala Bidang Pendidikan Menengah dibantu oleh Kepala Seksi yang terdiri dari:
a.       Kepala Seksi Tenaga Teknis SMA dan SMK;
b.      Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan SMA;
c.       Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan SMK.

4.      Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pendidikan dibantu oleh Kepala Seksi yang terdiri dari:
a.       Kepala Seksi Sarana dan Prasarana PAUD dan SD;
b.      Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan SMP, SMA, dan SMA;
c.       Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengendalian Asset.

5.      Kepala Bidang Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Informal dan Non formal dibantu oleh Kepala Seksi yang terdiri dari:
a.       Kepala Seksi Keaksaraan;
b.      Kepala Seksi Masyarakat dan Kesetaraan;
c.       Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini;

6.      Kepala Bidang Kebudayaan dibantu oleh Kepala Seksi yang terdiri dari:
a.       Kepala Seksi Adat dan Budaya Tradisional Daerah;
b.      Kepala Seksi Seni dan Film;
c.       Kepala Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan.

Jadi, yang bertugas mengelola IT untuk sistem informasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan adalah Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan dibantu oleh beberapa staf yang mempunyai tugas, yaitu: 
Nama       : Gusmanelly, A.Md  
Subag       : Perencanaan, pelaporan, dan Penyelenggaraan tugas Perbantuan
Bidang     : Sekretariat
Uraian tugas :        
1.    Pengumpul dan Pengelolah Data Pesisir Selatan Dalam Angka (PSDA)
2.    Pengumpul dan Pengelolah Profil Dinas Pendidikan
3.    HelpDesk Manajemen Depodik Kecamatan Basa Ampek Balai, Ranah Ampek Hulu, Lunang dan Silaut.
4.    HelpDesk Verval Satuan Pendidikan Kecamatan Basa Ampek Balai, Ranah Ampek Hulu, Lunang dan Silaut.
5.    HelpDesk Verval Peserta Didik Kecamatan Basa Ampek Balai, Ranah Ampek Hulu, Lunang dan Silaut.
6.    HelpDesk Verval PTK Kecamatan Basa Ampek Balai, Ranah Ampek Hulu, Lunang dan Silaut.
7.    Pengumpul dan Pengolah Data Pemetaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
8.    Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
9.    Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Poko Nasional (NPSN).
10.     Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
11.     Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
Nama        : Nova Susanti, S. Pd
Subag       : Perencanaan, pelaporan, dan Penyelenggaraan tugas Perbantuan
Bidang     : Sekretariat
Uraian tugas :
1.    Pengumpul dan Pengelolah Data Laporan Fisik Realisasi Keuangan (Laporan Bulanan).
2.    Pengumpul dan Pengelolah Data Penetapan Kinerja (TAPKIN).
3.    HelpDesk Manajemen Dapodik Kecamatan Batang Kapas.
4.    HelpDesk Verval Satuan Pendidikan Kecamatan Batang Kapas.
5.    HelpDesk Verval Peserta Didik Kecamatan Batang Kapas.
6.    HelpDesk Verval PTK Kecamatan Batang Kapas.
7.    Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
8.    Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).
9.    Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
10.     Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
Nama        : Dilla Andriani, M. Kom
Subag       : Perencanaan, Pelaporan, DanPenyelenggaraan TugasPerbantuan
Bidang     : Sekretariat
Uraian Tugas :
1.    Pengumpul dan Pengelolah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
2.    Pengumpul dan Pengelolah Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ).
3.    Pengumpul dan  Pengelolah Data Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
4.    HelpDesk Manajemen Dapodik Kecamatan Lengayang, Pancung Soal, Airpura.
5.    HelpDesk Verval Satuan Pendidikan Kecamatan Lengayang, Pancung Soal, Airpura.
6.    HelpDesk Verval Peserta Didik Kecamatan Lengayang, Pancung Soal, Airpura.
7.    HelpDesk Verval PTK Kecamatan Lengayang, Pancung Soal, Airpura.
8.    Mengelolah Penyusunan Surat Keputusan Kepala Dinas, Peraturan Bupati dan Peraturan Daerah terkait Perencanaan, Pelaporan, dan Penyelenggaraan Tugas Pembantuan.
9.    Pengelolah Administrasi Keuangan Subag Perencanaan dan Pelaporan.
10.     Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
11.     Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).
12.     Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
13.     Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
Nama        : Novi Febrianti, S. St
Subag       : Perencanaan, Pelaporan, DanPenyelenggaraan TugasPerbantuan
Bidang     : Sekretariat
Uraian Tugas :
1.         Pengumpul dan Pengelolah Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD).
2.         Pengumpul Data Syarat Pemberian Izin Pendirian serta Pencabutan Izin Pendidikan Satuan Pendidikan Dasar.
3.         HelpDesk Manajemen Dapodik Kecamatan Koto XI Tarusan dan Bayang.
4.         HelpDesk Verval Satuan Pendidikan Kecamatan Koto XI Tarusan dan Bayang.
5.         HelpDesk Verval Peserta Didik Kecamatan Koto XI Tarusan dan Bayang.
6.         HelpDesk Verval PTK Kecamatan Koto XI Tarusan dan Bayang.
7.         Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
8.         Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).
9.         Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
10.     Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
Nama        : Jusmardi, S.Kom
Subag       : Perencanaan, Pelaporan, DanPenyelenggaraan TugasPerbantuan
Bidang     : Sekretariat
Uraian Tugas :
1.    Pengumpul dan Pengelolah Data Website Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
2.    Pengumpul dan Pengelolah Data Pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
3.    HelpDesk Manajemen Dapodik Kecamatan IV Jurai dan Bayang Utara.
4.    HelpDesk Verval Satuan Pendidikan Kecamatan IV Jurai dan Bayang Utara.
5.    HelpDesk Verval Peserta Didik Kecamatan IV Jurai dan Bayang Utara.
6.    HelpDesk Verval PTK Kecamatan IV Jurai dan Bayang Utara.
7.    Pengumpul dan Pengelolah Data Tugas Pembantuan.
8.    Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
9.    Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).
10.     Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
11.     Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
Nama        : Decko Joni Vatra
Subag       : Perencanaan, Pelaporan, DanPenyelenggaraan TugasPerbantuan
Bidang     : Sekretariat
Uraian Tugas :
1.    Pengumpul dan Pengelolah Data Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
2.    HelpDesk Manajemen Dapodik Kecamatan Sutera.
3.    HelpDesk Verval Satuan Pendidikan Kecamatan Sutera.
4.    HelpDesk Verval Peserta Didik Kecamatan Sutera.
5.    HelpDesk Verval PTK Kecamatan Sutera.
6.    Pengelolah Surat Masuk dan Surat Keluar Subag Perencanaan dan Pelaporan.
7.    Pengumpul dan Pengelolah Data Pemetaan Mutu Pendidikan.
8.    Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
9.    Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).
10.     Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
11.     Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
Nama        : Vina Febrina, A. Md
Subag       : Perencanaan, Pelaporan, Dan Penyelenggaraan TugasPerbantuan
Bidang     : Sekretariat
Uraian Tugas :
1.         Pengumpul dan Pengelolah Data Rencana Kerja Tahunan (RENJA)
2.         Pengumpul dan Pengelolah Data Sinkronisasi Program Dinas Pendidikan Kabupaten dengan Propinsi dan Pusat.
3.         HelpDesk Manajemen Dapodik Kecamatan Linggo Sari Baganti dan Ranah Pesisir.
4.         HelpDesk Verval Satuan Pendidikan Kecamatan Linggo Sari Baganti dan Ranah Pesisir.
5.         HelpDesk Verval Peserta Didik Kecamatan Linggo Sari Baganti dan Ranah Pesisir.
6.         HelpDesk Verval PTK Kecamatan Linggo Sari Baganti dan Ranah Pesisir.
7.         Pengumpul dan Pengelolah Data Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP).
8.         Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
9.         Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).
10.     Pengumpul dan Pengelolah Data Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
11.     Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
Budaya organisasi selalu dapat ditemukan dalam sistem informasi. Sistem informasi yang digunakan akan menambah nilai bagi instansi bila dipengaruhi budaya. Sebagaimana diketahui bahwa budaya merupakan seperangkat nilai-nilai bersama, keyakinan, dan norma yang mempengaruhi karyawan berfikir, merasa, dan berperilaku terhadap satu sama lain dan terhadap orang-orang di luar organisasi. Bila dari sudut pandang sistem, budaya merupakan pemersatu yang kuat yang menahan konflik dan mendorong pemahaman bersama, kesepakatan atas prosedur, dan praktek yang lazim. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan karyawan dalam instansiakan menghambat penerapan sistem, begitu juga sebaliknya apabila kebiasaan-kebiasaan yang baik dijalankan akan mempermudah dalam penerapan sistem di dalam instansi tidak terkecuali di Dinas Pendidikan yang merupakan salah satu wadah untuk menunjang kualitas pendidikan khususnya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan.
Etos kerja atau norma para karyawan yang baik telah menunjukkan bahwa sistem informasi yang dibangun mampu berjalan dan berfungsi sesuai dengan kesepakatan dan prosedur serta praktik yang lazim, karena walaupun tidak ada pimpinan di tempat, tim melakukan  pekerjaan sesuai dengan sistem dan prosedur. Melakukan pekerjaan dengan menggunakan sistem dan prosedur juga merupakan suatu bentuk telah membuktikan bahwa fungsi budaya dalam organisasi telah berjalan dengan baik, yang mana fungsi budaya yaitu budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi dengan memberikan standar-standar yang tepat mengenai apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan dan budaya juga berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan mekanisme pengendalian yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan.
Terdapat hal penting yang perlu diketahui, ketika menyelesaikan pekerjaan selalu memperhatikan sistem dan prosedur dan itu sudah menjadi budaya dalam organisasi dan menganggap sistem instansi telah memberikan simplifikasi secara proses, sehingga menjadikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan lebih kompetitif juga mempermudah hubungan antar sesama pekerja akan berdampak pada kreativitas seorang karyawan dan juga berdampak pada daya saing untuk berprestasi yang lebih inovatif. Begitu juga halnya dalam konteks persaingan dalam memperoleh prestasi kerja.Persaingan untuk menghasilkan prestasi kerja di kalangan pengguna (user) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan.
Terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas sistem informasi. Masalah belum berkualitasnya sistem informasi secara maksimal karena budaya organisasi belum sepenuhnya diterapkan dengan baik, seperti:
a.    Manajemen organisasi belum maksimal mendorong sikap inovatif anggota organisasi dalam melakukan aktivitas, sehingga action tujuan pengembangan instansi masih belum mencapai hasil yang diharapkan.
b.    Karyawan belum sepenuhnya dapat bekerja sama (teamwork) untuk meningkatkan hasil yang terbaik bagi instansi.
c.    Belum menjamin 100% aktivitas kerja dalam melaksanakan tugas pokok sesuai dengan aturan yang diterapkan instansi.
d.   Tata ruang belum mencapai kondisi yang ideal sehingga belum sepenuhnya mencapai kenyamanan yang diharapkan.
e.    Karyawan dalam bekerja belum sepenuhnya dapat mengembangkan diri untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam menyelesaikan pekerjaan.

Untuk mewujudkan budaya organisasi yang baik dan dihubungkan dengan sistem informasi yang telah dianggap cukup berkualitas walaupun belum maksimal, maka :
a.    Para pengguna (user) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan perlu melakukan inovasi dan berkreasi serta berani mengambil resiko untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan tugas. Dengan demikian perlu ditingkatkannya kreativitas dan daya inovatif para manajemen dan karyawan agar sistem informasi yang diterapkan lebih berkualitas.
b.    Pengawasan atas aktivitas dilakukan tidak hanya dalam rangka menerapkan jabatan struktural saja tapi menjadikannya sebuah kebiasaan sehingga akan tercipta perilaku yang teratur dalam melaksanakan tugas pokok.

2.3    Kendala yang Terjadi Terkait dengan Penggunaan IT untuk Sistem Informasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan segala urusan dalam instansi. Dalam pelaksanaanya masih terdapat kendala-kendala yang ditemui, antara lain :
1.    Jaringan Konektivitas
Dalam hal ini menjadi salah satu kendala di Dinas Pendidikan dan kebudayaaan Kabupaten Pesisir Selatan karena di daerah Pesisir Selatan belum menggunakan jaringan konektifitas fiber optic dan masih menggunakan jaringan konektifiitas dalam bentuk wifi dengan kecepatan terbatas.

2.    Aplikasi
Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan, lamaran, dan penggunaan.Aplikasi adalah suatu perangkat lunak yang siap pakai dengan menjalankan instruksi-instruksi dari pengguna (user) yang digunakan untuk membantu berbagai keperluan. Dalam hal ini aplikasi menjadi satu kendala bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan terkait dengan penggunaan IT  untuk sistem informasi karena aplikasi yang disediakan dari pusat sering dikembangkan sehingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan kurang update dan terkadang hanya di update satu kali dalam satu bulan.

3.    Infrastruktur  Teknologi Informasi
Infrastruktur Teknologi Informasi adalah satu set perangkat fisik dan aplikasi software yang diperlukan untuk mengoperasikan seluruh organisasi/instansi. Ini menjadi kendala karena Instansi pemerintah seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan masih mendapat bantuan pihak luar dalam bentuk konsultasi pengembangan, hal ini mungkin mengidentifikasikan masih belum memadainya kemampuan internal dalam merencanakan pengembangan infrastruktur teknologi informasi. Dalam hal pengelolaan infrastruktur tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten pesisir Selatan masih  bekerjasama dengan organisasi pusatnya  dan masih bersifat sentralisasi.

Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi tersebut, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten pesisir Selatan melakukan upaya sebagai berikut :
1.    Mengajukan kendala yang terjadi kepada pihak yang terkait
2.    Menyediakan data manajemen PNS

2.4    Upaya yang  dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan dalam Mengoptimalkan Penggunaan IT
Teknologi Informasi berkembang semakin kompleks dan semakin memuaskan penggunanya.Perkembangan ini mendorong pemanfaatan teknologi informasi bagi pendidikan. Kehadiran jaringan komputer luas yang dikenal dengan istilah internet telah menyedot perhatian masyarakat, didukung dengan mudahnya akses saat mobilitas dan real time  sistem yang membawa kemudahan dalam pengaksesan data.
Penggunaan IT merupakan salah satu factor penting yang memungkinkan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada para peserta didik.Dalam konteks yang lebih spesifik, dapat dikatakan bahwa kebijakan penyelenggaraan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun masyarakat harus mampu memberikan akses pemahaman dan penguasaan mengenai pendidikan.Untuk itu instansi pemerintah seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten pesisir Selatan yang menjadi penyedia pelayanan publik pada sektor pendidikan haruslah mengoptimalkan penggunaan IT.
Dengan mengoptimalkan penggunaan IT urusan surat menyurat, undangan, ataupun informasi yang sebelumnya ditulis menggunakan kertas, sekarang bisa dialihkan dengan menggunakan e-mail atau cukup dengan WhatsApp saja, selamaitu masih memungkinkan. Karena itu jauh lebih efisien dan efektif. Untuk mengoptimalkan penggunaan IT tersebut harus ada upaya yang dilakukan. Adapun upaya yang dilakukan  oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan untuk mengoptimalkan penggunaan IT tersebut diantaranya yaitu :
1.      Menyediakan Operator  Sekolah
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten pesisir Selatan menyediakan operator sekolah yang bertujuan untuk membatu para guru yang tidak bisa menggunakan tekonologi informasi (IT) sehingga dengan adanya operator sekolah ini akanmemudahkan para guru untuk melihat informasi yang diberikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten pesisir Selatan.

1.      Menyediakan Media Sosial
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten pesisir Selatan menyediakan media sosial seperti WhatsApp, e-mail yang bertujuan untuk berkomunikasi lansung dengan pusat dan berbagi informasi ataupun Twitter, Facebook, yang bertujuan untuk membagikan informasi kepada publik terkait dengan pendidikan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan.

2.      Menyediakan Website
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan menyediakan website resmi yang bertujuan untuk membagikan informasi kepada publik terkait dengan pendidikan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan.

2.5    Keuntungan dan Kerugian yang di dapat Oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Menggunakan IT dalam Memberikan Pelayanan Publik
Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi (IT) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif.Diantara kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negative juga bagi manusia. Adapun dampak positif yang didapat oleh pemerintah dalam perkembangan Teknologi Informasi (IT) yaitu :
1.    Tenologi Informasi (IT) yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
2.    e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
3.    Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.

Sedangkan dampak negatif yang didapat pemerintah dalam perkembangan Teknologi Informasi (IT) yaitu Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system Teknologi Informasi (IT) pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.
Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (IT), pemerintah secara bersamaan mencoba menerapkan suatu teknologi yang akan merubah pola layanan, mengurangi biaya dan waktu yang biasa terjadi pada model administrasi paper-based (administrasi kertas). Selain itu pemerintah secara terus menerus mencoba meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pencapaian tujuan negara.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, ada keuntungan dan kerugian yang didapat dengan menggunakan IT dalam memberikan pelayanan publik.
Keuntungan yang di dapat Oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Menggunakan IT dalam Memberikan Pelayanan Publik yaitu :
1.    Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2.    Informasi yang diberikan akan semakin cepat dan mudah di akses oleh publik untuk kepentingan pendidikan.
3.    Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem Teknologi Informasi (IT).

    Kerugian yang di dapat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Menggunakan IT dalam Memberikan Pelayanan Publik yaitu :
1. Kemajuan Teknologi Informai (IT) juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.





BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Budaya organisasi selalu dapat ditemukan dalam sistem informasi. Sistem informasi yang digunakan akan menambah nilai bagi instansi bila dipengaruhi budaya. Sebagaimana diketahui bahwa budaya merupakan seperangkat nilai-nilai bersama, keyakinan, dan norma yang mempengaruhi karyawan berfikir, merasa, dan berperilaku terhadap satu sama lain dan terhadap orang-orang di luar organisasi.
Keberadaan suatu sistem informasi dalam suatu organisasi tidak lain adalah untuk dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi para penggunanya dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang berkualitas adalah budaya organisasi.

3.2  Saran
Penggunaan IT merupakan salah satu factor penting yang memungkinkan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada para peserta didik. Dalam konteks yang lebih spesifik, dapat dikatakan bahwa kebijakan penyelenggaraan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun masyarakat harus mampu memberikan akses pemahaman dan penguasaan mengenai pendidikan.Untuk itu instansi pemerintah seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten pesisir Selatan yang menjadi penyedia pelayanan publik pada sektor pendidikan haruslah mengoptimalkan penggunaan IT.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, kedepannya penulis akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan laporan observasi diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan.



DAFTAR PUSTAKA

Aldri Frinaldi. 2014. SistemInformasi Mnajemen dalam Administrasi Publik. Buku Teks. BOPTN UNP 2014.
Kadir, Triwahyuni, dkk. 2013. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Moekijat. 2005. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Manadar Maju.
Murhada, Yo Ceng Giap. 2011. Pengantar Teknologi Informasi. Bogor : Mitra Wacana Media.
Prasojo, Lantip Diat. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta : Gava Media.
Sondang P. Siagian. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarata : Bumi Aksara.
http://disdik.pesisirselatankab.go.id/ (diakes pada tanggal 6 Mei 2017)
https://www.facebook.com/disdikpessel/?fref=ts (diakes pada tanggal 6 Mei 2017)
https://twitter.com/disdikpessel (diakes pada tanggal 6 Mei 2017)